Melakukan Demi Sesuatu yang Lain

Pojok Rohani, Senin Paskah ke III, 27 April 2020

Saudara dan saudari yang terkasih, Berkah Dalem.

Kita perlu bersyukur karena saya dan anda merupakan karya lukisan Allah yang sempurna. Allah menciptakan kita oleh karena suatu tujuan yang mulia, yakni untuk memenuhi bumi serta mengelola apa yang ada dengan penuh bijaksana. Maka sebagai seorang manusia, kita dikarunia dengan daya-daya kehidupan yang membuat kita lebih dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lain (seperti hewan dan tumbuhan). Setiap manusia dikaruni daya cipta, rasa dan karsa. Bagi kita semua, satu hal yang perlu kita lihat kembali, apakah yang kucari dalam hidupku ini? Sudahkah aku menemukannya?

Menjalin Persahabatan dengan Sesama dan Alam Sekitar

Sabtu Paskah II, 25 April 2020

Saudara-saudari yang terkasih, Berkah Dalem.

Hari ini bersama seluruh Gereja, kita merayakan Pesta Santo Markus, pengarang Injil. Kita semua tahu, bahwa Injil Markus merupakan Injil yang pendek dibandingkan dengan 3 Injil yang lainnya (Matius, Lukas dan Yohanes). Disamping itu Injil Markus merupakan Injil yang paling tua, oleh karena itu Matius dan Lukas juga mendasarkan tulisannya dari Injil Markus. Meskipun pendek, namun Injil Markus tetap mewartakan refleksi iman yang mendalam. Dalam bacaan I (Surat Rasul Petrus yang pertama, 1 Ptr 5:6b-14) mengajak kita untuk menumbuhkembangan semangat kerendahanhati, ”Tuhan menentang orang yang congkak hatinya, tetapi mengasihi orang yang rendah hati maka rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat maka pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya.”

Menjadi Sahabat Bagi Siapa Saja

Pojok Rohani, Minggu Paskah III, 26 April 2020

Saudara-saudara yang terkasih, Berkah Dalem.

Masing-masing dari kita pasti mempunyai yang namanya kenalan, teman ataupun sahabat. Adanya relasi yang kita miliki menandakan kita dapat hidup sebagai makhluk sosial yang baik. Dan disinilah kita semua diciptakan. Saya dan anda diciptakan untuk saling melengkapi dan memperhatikan antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi apakah aku sudah menjadi sahabat yang baik bagi sesamaku?

Menjadi Murid Kristus yang Senantiasa Memancarkan Kesaksian Kasih bagi Dunia 

Renungan Jumat Paskah II, 24 April 2020

Saudara-saudari yang terkasih, Berkah Dalem.

Pada dasarnya kita mempunyai kecenderungan untuk lebih suka mendengarkan sesuatu atau suatu ungkapan yang baik. Misalnya saja ketika diitanya apakah ingin mendengarkan berita yang buruk atau baik? Pasti jawaban kita yakni mendengarkan berita yang baik. Begitu pun kita akan lebih gembira jika orang lain memuji atau menyampaikan sesuatu yang baik tentang kita. Sebaliknya kita pasti akan menjadi kecewa ketika orang lain justru menghina atau menyampaikan sesuatu yang tidak benar tentang diri kita. Jika ada yang menghina kita, kita tentu akan marah karena merasa harga diri kita terkoyak dan terlukai. Bisa dimungkinkan kita akan membalas tindakan orang tersebut sebagai sebuah tindakan balas dendam. Akan tetapi sebagai seorang pengikut Kristus, kita diajak untuk tidak melakukan pilihan tindakan macam itu. Sebab ketika seseorang mau menerima pengalaman pahit yang sedang dialaminya atau ketika seseorang tidak kembali melawan kepada seseorang yang sudah menyakitinya, disitulah tampak suatu pengalaman rohani yang luar biasa. Karena kebenaran rohani tidak ada ukuran atau parameternya, namun kesaksian iman dalam kehidupan menjadi pancaran hidup yang bersinar bagi orang lain.