komsosboro@gmail.com
(+62) 081390127644 

Sidebar

Main Menu

  • Beranda
  • LIVE
  • Berita
  • Jadwal
  • WILAYAH
  • Renungan
  • Dokumentasi
Paroki St. Theresia Lisieux Boro Paroki St. Theresia Lisieux Boro
  • Beranda
    • Tentang Paroki Santa Theresia Lisieux Boro
    • Sejarah
  • LIVE
  • Berita
  • Jadwal
  • WILAYAH
    • WILAYAH 1
    • WILAYAH 2
    • WILAYAH 3
    • WILAYAH 4
    • WILAYAH 5
    • WILAYAH 6
    • WILAYAH 7
    • WILAYAH 8
    • WILAYAH 9 ST. YUSUP BALONG
    • WILAYAH 10 ST LUCIA KALIREJO
    • WILAYAH 11 ST. IGNASIUS LOYOLA SAMIGALUH
    • WILAYAH 12 ST. MARIA ASSUMPTA GOROLANGU
  • Renungan
    • Basa Jawa
    • BKL 2020
  • Dokumentasi

  1. Home
  2. Renungan

Pojok Rohani Kamis, 14 Mei 2020

Empty
  •  Print 
  • Email
Details
Komsos logo
Pojok Rohani
14 May 2020
Hits: 613

Kamu Adalah Sahabatku, Tinggalah Dalam Kasih-Ku

Pojok Rohani Kamis, 14 Mei 2020

 

 Saudara dan saudari yang terkasih, pada saat kita semua tenggelam dalam percakapan dunia kasih, tak seorangpun yang terluput untuk bersaksi tentang kasih, baik mengasihi maupun dikasihi. Karena berbicara soal kasih, dunia terasa selalu baru. Segala nya terlihat selalu indah bahkan semua orang ingin bersayapkan kasih dan terbang dalam luapan sukacita yang tak terkatakan.

Kasih adalah mutiara kebahagiaan dalam persahabatan. Ketika kita membangun persahabatan dengan seseorang yang dipenuhi dengan kasih, maka diri kita akan menemukan kebahagiaa, keindahan, kebaikan dan kebenaran yang bukan dari luar diri kita, tapi sudah ada dalam diri kita sendiri. Kekuatan kasih tersebut menuntun kita menuju keberanian untuk berkurban. Kekuatan kasih tidak ada tandingannya sebab kasih itu adalah Allah. Allah adalah kasih itu sendiri, karena dari-Nya lah sumber kasih itu mengalir memenuhi kehidupan setiap insan. Maka memaknai kasih bukan sekedar suasana romantisnya atau kemesraan yang terbangun diantara hubungan manusia saja, tetapi sebuah relasi intimitas manusia dengan Pencipta-Nya dalam kerinduan rohani yang selalu ditekuni oleh setiap murid Tuhan dalam perjalana spiritualnya. Di sini kita dapat melihat dengan jelas bahwa panggilan untuk saling mengasihi adalah sikap dasar seorang murid Kristus atau seorang sahabat Tuhan. Allah telah menaruh kasih-Nya dalam hati kita, tergantung sejauh mana kita menemukan kasih itu dalam diri kita. Itulah kasih sejati, seperti yang disampaikan oleh Yesus kepada kita dalam Injil hari ini, ”Kamulah sahabat-sahabat-Ku, tinggalah dalam kasih-Ku.

Saudara dan saudari yang terkasih, Yesus selalu menawarkan rahmat persahabatan dan mengundang kita untuk tinggal dalam kasih-Nya. Namun pada kenyataannya banyak diantara kita takut tidak memperoleh kasih, takut kehilangan kasih dan lain sebagianya. Di dalam Kasih-Nya yang telah merelakan hidupNya menjadi kurban untuk menyelamatkan sahabat-sahabat-Nya, tidak ada lagi rasa bimbang dan ketakutan. Akan tetapi jika ketakutan adalah musuh terbesar dari persahabatan maka kasih adalah kawan sejati. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Yesus adalah sahabat sejati yang mengasihi kita tanpa henti. Kasih Yesus membuka cakrawala baru bagi kita untuk memahami bahwa kasih mesra menghindari jarak yang membuat beku dan kedekatan yang menyesakkan dan merupakan jalan tengah yang mengembirakan. Sebagai sahabat-sahabat Tuhan marilah kita menuju mata air kasih Tuhan agar hidup kita selalu disegarkan oleh kasih-Nya sehingga kita memperoleh kehidupan baru untuk meneruskan kasih itu kepada sahabat-sahabat yang berjalan bersama kita. Bersama seluruh umat Allah dalam Gereja semesta kita mempersebahkan hari ini sebagai hari yang istimewa untuk peduli pada dunia dan situasinya lewat puasa kita. Tuhan memberkati.

 

 Sr. M. Pasifica, OSF

 

Pojok Rohani Rabu, 13 Mei 2020

Empty
  •  Print 
  • Email
Details
Komsos logo
Pojok Rohani
13 May 2020
Hits: 616

Tinggal Bersama-Nya dan Berbuah Berkah

Pojok Rohani Rabu, 13 Mei 2020

 

 Bapa ibu, saudara saudari dan teman-teman muda yang dikasih Tuhan.

Kemuliaan Allah nyata dalam segala keindahan alam semesta dan ciptaan-Nya. Dengan kekuatan Sabda-Nya, Ia menjadikan langit dan bumi serta segala isinya. Inilah kemuliaan Allah yang sungguh sempurna yang boleh kita rasakan sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Saudara dan saudari yang terkasih, merenungkan kemegahan Kasih Allah yang nyata dalam seluruh cinptaan-Nya, mengajak kita semua untuk masuk dalam kehidupan kita secara mendalam. Yesus melalui Injil Yohanes yang hari ini kita dengarkan bersama, mengajak kita semua untuk semakin menyadari akan makna dari tinggal bersama-Nya. Dalam Injil Yohanes Yesus bersabda, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusaha-Nya. Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Seperti ranting tidak berbuah dari dirinya sendiri jika tidak tinggal pada pokok anggur. Barang siapa tinggal didalam aku akan berbuah banyak.”

Saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan, hari ini kita semua diajak untuk merenungkan peristiwa di mana Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita semua sebagai ranting-ranting-Nya. Dalam hal ini Yesus ingin mengudang kita untuk tinggal dalam diri-Nya dan Ia akan tinggal dalam diri kita. Inilah ajakan untuk membangun persatuan rohani dan persahabatan kasih bersama-Nya. Ajakan Yesus untuk tinggal bersama-Nya juga membawa sebuah janji kepada kita bahwa buah yang melimpah akan kita dapatkan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita tinggal di dalam kasih-Nya maka kita semua akan mengalami kesuburan dalam hal hidup rohani. Semuanya dikatakan Yesus agar kita memperoleh sukacita-Nya sehingga sukacita kita menjadi penuh. Di sinilah kita menemukan janji Yesus akan kegembiraan sejati yang akan kita peroleh dalam kebersatuan dengan Sang Pokok Anggur.

Saudara saudariku yang terkasih, kita semua diundang untuk mengakarkan hidup kita pada Yesus yang menjadi pokok anggur. Dengan tinggal dan berakar bersama-Nya, hidup kita akan berubah. Siapapun kita, dan bagaimanapun keadaan hidup kita, masing-masing dari kita semua dipanggil untuk bersahabat, menjadi subur dan gembira. Oleh karena itu marilah kita tinggal bersama Yesus melalui ketekunan kita dalam doa-doa pribadi, membaca kitab suci, kesetiaan mengikuti perayaan Ekaristi dan kreatifitas dalam memperkaya iman kita lewat olah hidup rohani. Dengan tinggal bersama-Nya, kita akan memperoleh buah kasih, kebaikan, kedamaian, ketentraman, serta pengampunan. Setelah buah-buah dari-Nya boleh kita rasakan, kita semua diharapkan tidak hanya tinggal diam saja, melainkan membagikan semuanya itu dengan sukacita, serta dalam sikap hidup kita, misalnya lewat senyuman manis, sapaan hangat, kehadiran yang meneguhkan bersama setiap orang yang kita layani maupun yang kita jumpai dalam kehidupan ini. Buah-buah inilah yang menjadi bukti bahwa kita adalah ranting-ranting-Nya yang senantiasa terpusat pada Sang Pokok Anggur yang sejati. Semoga kemurahan hati Allah mempergandakan segala kebaikan kita untuk menjadi berkat bagi sesama. Tuhan memberkati

 

Sr. M. Pasifica, OSF

 

 

Pojok Rohani Minggu Paskah V, 9-10 Mei 2020

Empty
  •  Print 
  • Email
Details
Komsos logo
Pojok Rohani
10 May 2020
Hits: 636

Iman yang Berbuah Berkat yakni Iman yang Diwujudkan Secara Konkret

Minggu Paskah V, 9-10 Mei 2020

 

Saudara-saudara yang terkasih, Berkah Dalem.

            Dalam menjalankan berbagai macam pekerjaan, kita semua dituntun untuk senantiasa fokus. Ketika kita fokus, maka itu menandakan bahwa kita mengerjakan pekerjaan tersebut dengan kesungguhan dan semangat. Seandainya kita tidak fokus dalam melakukan sesuatu maka pekerjaan tersebut dimungkinkan pasti tidak akan berjalan dengan baik, bahkan hasilnya pun akan kurang optimal.

            Hari ini dalam bacaan I (Kisah Para Rasul) dikisahkan bagaimana para Rasul memilih 7 orang untuk dipilih menerima tugas perutusan sebagai pembantu para Rasul. Dalam sejarah Gereja, ketujuh orang tersebut kemudian akan disebut sebagai Diakon bukan prodiakon. Diakon merupakan tahap akhir bagi para frater (calon imam) sebelum nantinya ditahbiskan menjadi imam. Dalam bacaan I, dijelaskan bahwa maksud dipilihnya para diakon untuk pelayanan meja. Artinya tugas seorang diakon yakni berkaitan soal pelayanan kepada umat. Tugas seorang Diakon pada saat ini pun juga masih sama yakni menjadi pembantu dari para Uskup dan imam. Dalam hal ini, terpilihnya ketujuh Diakon juga menggambarkan bahwa karya perutusan para murid tidak hanya berkutat soal kegiatan peribadatan saja, melainkan juga di bidang pelayanan sosial.

            Saudara-saudara yang terkasih, sejak awal perutusan para murid Kristus yakni mewartakan kabar sukacita atau Injil kepada semua orang. Dari ini saja, dapat dimaknai bahwa kehadiran Gereja di dunia ini bukan hanya selalu terkait soal kegiatan peribadatan saja, melainkan diutus untuk membawa terang kepada dunia. Bagi kita semua sebagai murid Kristus, mengembangkan hidup rohani memang penting, akan tetapi jangan lupa bahwa kita pun diutus untuk memperhatikan sekitar kita. Kita lihat situasi saat ini. Di tengah penyebaran pandemik virus corona ini, kita melihat bagaimana Gereja ikut terlibat dan berperan serta menjadi berkat bagi sesama yang terdampak. Banyak paroki sudah memberikan contoh yang baik dengan membagikan bantuan kepada umat. Dan yang pasti bantuan yang diberikan tidak hanya berkutat untuk umat katolik saja, melainkan bersifat universal atau juga menyasar bagi siapa saja. Oleh karena itu menjadi semakin jelas bahwa kita sebagai murid Kristus hendaknya dapat hidup yang seimbang. Artinya antara hidup rohani dan hidup sosial harus dapat dilakukan bersama-sama. Hidup rohani yang tidak tidak dibarengi dengan perwujudan dan cara hidup sosial yang baik, maka doa-doa kita belumlah berbuah. Oleh karena itu permenungan yang dapat kita renungkan bersama adalah, apakah hidup keberimananku sudah seimbang? Bagaimana aku mewujudkan hidup doaku secara konkret dalam situasi saat ini?

Saudara-saudara yang terkasih, kita semua diajak untuk semakin kreatif untuk menjadi pewarta kabar sukacita kepada banyak orang. Jangan takut bahwa berkat yang kita bagikan kepada sesama tidak akan membuat diri kita menjadi berkekurangan, justru akan dilipatgandakan oleh Allah. Tuhan memberkati kita semua, Berkah Dalem.

 

 

Rm. Lukas Ivan Sanjaya, Pr

 

 

Pojok Rohani Selasa Paskah V, 12 Mei 2020

Empty
  •  Print 
  • Email
Details
Komsos logo
Pojok Rohani
12 May 2020
Hits: 593

Memberikan Kelegaan dan Kesegaran Bagi Dunia

Renungan harian selasa  Pekan V Paskah 12 Mei 2020

  

Saudara, saudari yang dikasihi Kristus,

Dalam kehidupan keberimanan banyak tantangan yang sering kali kita alami baik tantangan dari luar maupun yang berasal dari dalam diri yakni diri kita sendiri. Tantangan tersebut sering kali mengacaukan kehidupan kita. Hari ini Yesus memberikan peneguhan kepada kita lewat sabda-Nya ”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku, Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.” Kendatipun kita berada di dunia tetapi Yesus selalu memberikan rahmat-Nya hidup kita dengan damai sejahtera.

Saudara dan saudari yang terkasih, kehidupan kita di dunia terus berkembang. Dalam hal ini kita menemukan banyak hal yang membuat kita terpesona, tertawa, bahagia, sukacita. Akan tetapi semuanya itu kadangkala sifatnya hanya sesaat dan sesat. Karena semuanya itu seringkali hanya berlalu begitu saja. Itulah pemberian dari dunia. Segala sesuatu yang ada di dalamnya tidak abadi. Tetapi berbeda dengan apa yang dianugerahkan dari surga. Pemberian Allah kepada kita kadang tidak terasa dan mungkin juga tidak tampak secara nyata, namun abadi selamanya. Meskipun demikian, kita sering kali merasakan bahwa apa yang diberikan oleh dunia ini jauh lebih menarik, dibandingkan dengan pemberian dan tawaran dari Allah. Hal itulah yang seringkali membuat kita cenderung untuk mengasihi diri sendiri serta apa yang ada di dunia ini, bahkan seringkali membuat diri kita menjadi terpecah-pecahkan serta kurang mampu mengasihi Allah yang memberikan segalanya termasuk dunia ini kepada kita.

Saudara dan saudari yang terkasih, Yesus memberikan teladan yang sangat mulia bagi kita. Ia mengasihi Bapa melebihi segala hal bahkan hidupnya sendiri. Ia lebih mementingkan kehendak Bapa-Nya, daripada kehendak-Nya. Sikap inilah yang melahirkan damai sejahtera yang diberikan kepada kita. Ketika kita membangun kedekatan dengan Tuhan, bukan berarti terlepas dan terbebas dari persoalan hidup. Justru ketika kita mengalami kedekatan yang intes dengan Tuhan, tantangan dan persoalan hidup tetap saja kita alami bahkan jauh lebih banyak. Hanya saja kita semua menjadi jauh lebih bijak dan tenang dalam menghadapi segala tantangan yang ada. Hidup kita dipenuhi dengan kedamaian serta mampu menemukan solusi-solusi yang harus dilakukan serta merasakan ketentreman karena keyakinan bahwa kita tidak pernah sendirian dalam menghadapi tantangan tersebut. Allah senantiasa mendampingi dan memberikan penuntun serta sahabat-sahabat yang akan menemani dan membantu kita. Itulah janji Allah kepada kita.

Saudara dan saudari yang terkasih, dunia kita saat ini haus akan kedamaian. Oleh karena itu menjadi kesempatan bagi kita semua untuk memberikan kelegaan kepada dunia dan sekitar kita. Bagaimana caranya? Kita dapat menjadi berkat dan mewartakan damai sejahtera melalui apa yang kita milki ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga dengan demikian semakin banyak orang di dunia ini merasakan kedamaian-Nya. Berkah Dalem.

 

 

Sr. M. Pasifica, OSF

 

 

Pojok Rohani Sabtu Paskah IV, 9 Mei 2020

Empty
  •  Print 
  • Email
Details
Komsos logo
Pojok Rohani
09 May 2020
Hits: 600

Diangkat Menjadi Putra-Putra Allah

Pojok Rohani Sabtu, 9 Mei 2020

 

Saudara dan saudari yang dikasihi  Kristus, merenungkan Misteri kesatuan Allah, selalu memberikan cakrawala baru bagi kehidupan iman kita. Kita semua diajak untuk memaknai belas kasih Allah yang tak pernah berkesudahan dalam seluruh perjalanan hidup ini. Yesus tidak sekedar menajdi penghubung manusia dengan Allah, tetapi dalam Diri-Nya, manusia mengalami kesatuan Ilahi dengan Allah. Allah beserta kita berarti Allah hadir sepenuhnya dalam diri Yesus yang telah taat untuk turun ke dalam dunia dan ikut merasakan seluruh bergumuluan hidup kita. Ketaatan Yesus menjadi perjalanan kasih yang membawa Yesus ke dalam dunia, dan Yesus mengundang kita untuk melewati jalan yang sama.

Para saudara yang terkasih, Yesus adalah Putra Tunggal yang sangat dikasihi Allah. Akan tetapi Yesus tidak mengklaim dirinya sebagai pribadi yang memiliki Allah seorang diri sebagai Bapa-Nya. Dia tidak memeluk erat kesatuan-Nya dengan Bapa-Nya, tetapi Yesus taat diutus ke dunia untuk memasukkan kita dalam kesatuaan ilahi-Nya. Yesus mau membawa kita kepada Bapa dan memperkenankan kita menikmati kemesraan dengan Allah dan dapat menyapa-Nya sebagai Bapa kita. Melalui Yesuslah kita diangkat menjadi Putra-Putri Allah.

Saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan, apabila kita menaruh perhatian pada ketaatan Yesus yang penuh kasih, yang memperlihatkan Kasih Allah kepada Kita, maka dengan belas kasih yang sama, kita dituntun untuk masuk sepenuhnya ke dalam dunia dan ikut merasakan penderitaan sesama. Kita juga akan bersama-sama dengan Yesus, menghantar mereka untuk percaya pada Yesus yang ada dalam kesatuan dengan Bapa. Hal tersebut dilakukan melalui cara hidup kita, sehingga kita dapat membawa harapan kehidupan baru bagi orang lain. Inilah ungkapan Yesus yang mengagumkan dalam Injil hari ini, “Percayalah pada-Ku, Aku didalam Bapa dan Bapa di dalam Aku, apa yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.

Saudara dan saudari yang terkasih, di dalam Yesus, manusia melihat Allah Bapa dan dalam nama Yesus segala-galanya terpenuhi. Semoga sebagai murid Tuhan kita dapat memberikan kesaksian hidup: melalui perbuatan baik, teladan hidup, karya-karya kita, pelayanan kita terlebih membangun solidaritas di masa pandemik ini, agar menuntun orang lain untuk dapat menemukan kehidupan baru dalam kristus. Tuhan Memberkati seluruh usaha dan niat baik kita hari ini. Berkah Dalem.

  

Sr. M. Pasifica, OSF

 

 

More Articles ...

  1. Pojok Rohani Jumat, 8 Mei 2020
  2. Pojok Rohani Kamis, 7 Mei 2020
  3. Pojok Rohani, Rabu 6 Mei 2020
  4. Pojok Rohani, Selasa Pekan Paskah IV 5 Mei 2020
Page 16 of 20
  • Start
  • Prev
  • 11
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
  • 17
  • 18
  • 19
  • 20
  • Next
  • End

Kontak

 

  • Boro, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, DIY 55672
  • komsosboro@gmail.com ,   
  • www.parokiboro.id
  •      Sekretariat Paroki
  •      gerejaboro@gmail.com
  •      (0274) 2822577 
  •      081226612801 (WA Teks)
  •      Senin - Sabtu 08:00 - 15:00
  •      Minggu          08:00 - 12:00
   

 

 
 
 

Paroki St. Theresia Lisieux Boro, merupakan bagian dari Keuskupan Agung Semarang.

  • Beranda