Jangan Pernah Hilang Pengharapan, Dia akan Mengutus Sang Penghibur
Pojok Rohani Selasa, 19 Mei 2020
Saudara dan saudari yang terkasih, dalam setiap perjumpaan pasti ada perpisahan. Sekiranya hal itu merupakan hukum alam yang tidak bisa dipertanyakan, hanya saja situasi dan bentuknya saja yang berbeda-beda. Perjumpaan dan perpisahan pasti akan menghadirkan berbagai pengalaman. Ada yang menggembirakan. Akan tetapi tidak jarang membawa pada pengalaman yang menyedihkan. Ada seribu satu alasan untuk bertemu dan juga berpisah.
Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari yang dikasih Tuhan, Berkah Dalem.
Kita sudah sepatutnya bersyukur karena Allah senantiasa memberikan berkat-Nya kepada kita. Berkat-Nya boleh kita alami melalui udara yang kita hirup setiap waktu, dan melalui dinamika hidup kita sehari-hari. Kita semua menyadari bahwa segala sesuatu diciptakan Allah dan diserahkan kepada kita untuk mengaturnya secara bijaksana.
Meskipun Ada Tantangan, Tetaplah Mewartakan Kasih-Nya
Pojok Rohani, Sabtu Paskah V, 16 Mei 2020
Saudara dan saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Berkah Dalem.
Dunia ini adalah jalur atau rute kehidupan yang sudah ditentukan bagi kita untuk hadir, masuk dan tinggal di dalamnya. Masing-masing dari kita menjadi bagian untuk berkuasa dan membuatnya menjadi lebih baik. Meskipun demikian, hidup di dunia ini bukanlah suatu akhir dan tujuan peziarahan kita. Sebagai seorang beriman, tujuan hidup hanya tertuju pada bersatu dengan-Nya. Oleh karena itu tidak mudah bagi kita untuk menyelami rahasia-rahasia yang terjadi di dunia ini.
Saudara-saudara yang terkasih, kita semua dipanggil dan diutus sebagai pengikut Kristus dengan membawa cara pandang yang baru dan gaya hidup yang berbeda. Tentunya hal ini berbeda dalam konteks menjadi pribadi yang punya prinsip iman yang kuat dalam melawan arus dunia yang kadang bergerak jauh dari kehendak Allah. Bagi kita, tentunya tidak mudah untuk membawa prinsip keberimanan kita dalam kehidupan di dunia ini. Kita pasti akan mendapatkan tantangan. Di sini ada ketidaksinambungan antara prinsip iman kita dengan apa yang ada dan yang dipikirkan oleh dunia. Di saat dunia menujukkan kemegahan dan menawarkan kenyamanan, Yesus justru mengajak kita semua sebagai murid-muridNya untuk sebaliknya. Sebagai pengikut-Nya, kita dituntut untuk memaknai setiap pejuangan sebagai jalan terbaik untuk mengukur kualitas hidup kita. Dunia terpukau dengan segala hal yang begitu spektakuler. Akan tetapi kita justru dituntut untuk masuk dalam keheningan ruang batin kita. Di situlah kita akan menemukan kedamaian, kendati berada di tengah keramaian dunia. Bagi orang Jawa hal ini disebut sebagai “Tapa Rame” atau berarti bertapa (hening) dalam situasi yang ramai.
Saudara dan saudari yang terkasih, anugerah iman telah diwariskan kepada kita. Itu semua tidak begitu saja jatuh dari langit. Barisan para Nabi, paduan para Rasul dan rombongan para martir telah mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan iman itu dan diwariskan kepada kita. Bahkan belum pernah ada cerita atau tulisan bahwa pengikut Kristus dalam memperluaskan kerajaan surga tidak mendapat tantangan, hambatan dan kesulitan. Justru tercatat dalam sejarah iman, pembantaian besar-besaran terjadi karena iman. Akan tetapi iman kita tidak pernah mati dan musnah, justru semakin berkembang oleh karena Sang Guru yang telah melakukan-Nya untuk kita. Meskipun demikian, kita diminta untuk tetap berjuang, Dalam hal ini, kita semua diteguhkan dan dikuatkan oleh pesan Yesus dalam Injil hari ini, “Jikalau dunia membencimu, ingatlah bahwa ia lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” Semoga seluruh perjuangan kita menjadi pujian persembahan bagi Tuhan Allah kita. Berkah dalem.
Kesepian dan kesendirian merupakan situasi yang bagi sebagian besar orang akan ditolak atau dihindari. Ketika mengalami pengalaman tersebut, tentu tidak menyenangkan. Maka banyak dari kita yang cenderung lari dari situasi kesepian maupun kesendirian. Padahal dalam hidup ini, kita tidak akan pernah bisa dikatakan benar-benar sendiri. Mengapa? Karena kita semua masih ada sosok yang senantiasa mendampingi dan menyertai kita senantiasa. Dialah Yesus Kristus Sang Putra Bapa.
Saudara-saudari dan umat beriman yang terkasih, Berkah Dalem.
Dalam membangun bahtera kehidupan keluarga, tidak ada sesuatu yang menjadi rahasia di antara suami istri. Keterbukaan dan kejujuran antara satu dengan yang lain menjadi tanda kasih yang khas dalam sebuah relasi sekaligus dasar yang kokoh dan kuatnya sebuah bahtera keluarga. Sekiranya hal tersebut juga berlaku dalam hidup keberimanan kita. Tidak ada sesuatu yang dirahasiakan di antara Yesus dan para rasul-Nya. Kepada para Rasul, Yesus menyampaikan uraian dan penjelasan dengan tuntas dan jelas. Sama hal orang-orang beriman yang menjadi murid Kristus mendapat anugerah sebagai orang pilihan dan sungguh memperoleh tempat yang begitu Istimewa dalam perhitungan Yesus. Kita tidak hanya sekedar menjadi murid atau hamba yang tidak mengetahuinya. Akan tetapi kita ditempatkan pada posisi yang istimewa, yakni sebagai seorang sahabat, yang tahu segala sesuatu yang disampaikan oleh Yesus. Seperti yang disabdakan-Nya dalam bacaan Injil hari ini, “Aku tidak menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang buat tuan-Nya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat karena Aku telah memberitahukan apapun yang kudengar dari Bapa-Ku dan lagi bukan kamu yang memilih Aku tetapi Aku yang memilih kamu.”
Saudara dan saudari yang terkasih, relasi persahabatan kita dengan Yesus tidak pernah bersifat tertutup. Artinya Yesus selalu memberikan penjelasan mengenai apa yang didengar-Nya, yang diterima-Nya ataupun tugas yang diperintahkan oleh Allah Bapa. Di sinilah bukti bahwa Yesus menganggap kita sebagai sahabat-sahabat-Nya. Selain itu, Yesus sudah membuktikan semuanya lewat pengurbanan nyawa-Nya sebagai seorang Sahabat yang Sejati. Bagi Yesus, kita merupakan pribadi-pribadi yang istimewa karena Dia menjadikan kita sahabat-Nya. Oleh karena kita sudah dipilih-Nya maka berkat keselamatan juga akan kita terima, jika pada saatnya nanti telah tiba.
Saudara dan saudari yang terkasih, sebagai orang yang dipilih-Nya sebagai sahabat-Nya, maka terlibat dan melakukan apa yang menjadi karya Yesus, menjadi tugas dan perutusan kita pula. Melalui bacaan-bacaan yang hari ini kita dengarkan bersama, Yesus mengajak kita untuk tinggal bersama-Nya. Selain itu Yesus mengajak kita untuk membangun relasi yang didasarkan akan cinta kasih. Kasih merupakan dasar dari tugas dan pewartaan kita sebagai murid Kristus. Dalam situasi dunia kita yang tidak menentu ini, kita semua diutus oleh Yesus untuk menjadi sahabat-sahabat iman dalam melakukan tindakan-tindakan kasih bagi masyarakat kita. Kepedulian kita, meskipun hanya kecil, tetap memberikan makna dan arti bagi sesama. Gerakan kepedulian inilah yang saat ini kita saksikan bahkan kita juga terlibat dalam aksi sosial tersebut. Banyak hal sudah kita lakukan dan ini menandakan bahwa Gereja tidak pernah tinggal diam terhadap situasi ini. Inilah bentuk dan perwujudan dari identitas seorang sahabat-Nya. Semoga kita semua menjadi saluran Kasih Allah bagi Dunia kita saat ini. Tuhan memberkati seluruh niat baik kita.