Beriman yang Tangguh dan Mendalam
Pojok Rohani Sabtu, 8 Agustus 2020
Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari, yang dikasihi Tuhan. Berkah Dalem.
Banyak orang beriman yang sering kali memberikan kesaksiannya bahwa hidup ini terkadang berjalan tidak sesuai dengan harapan masing-masing
. Terkadang sesuatu yang sudah dirancang tidak terwujud entah hasilnya jauh lebih buruk ataukah justru menjadi lebih baik. Intinya bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini seringkali terjadi di luar keinginan atau harapan kita. Seringkali kita merasa “kecewa dan tidak terima” ketika melihat hidup orang-orang yang beruntung, padahal dirinya melakukan itu semua dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. Di satu sisi ada pula orang-orang yang mempunyai peri kehidupan yang baik dan benar, akan tetapi kurang “beruntung” dan justru mengalami berbagai macam kesulitan dalam hidupnya. Itulah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Akan tetapi iman bukanlah apa yang dapat dilihat dengan mata, atau yang kelihatan, melainkan sesuatu yang perlu untuk ditumbuhkembangkan serta disyukuri selalu.
Iman adalah kualitas kesetiaan orang-orang benar dalam menantikan pertolongan Tuhan. Hal ini tampak dalam Injil hari ini di mana Yesus memberikan mukjizat kesembuhan bagi seseorang. Ketika seseorang merasa patah semangat karena anaknya sakit dan tidak bisa disembuhkan, namun dirinya menjadi bersukacita dan dapat bersyukur setelah Yesus datang dan mengusir roh jahat yang merasuki anak tersebut. Dalam hal ini, Yesus mengajarkan kita untuk senantiasa mempunyai iman yang tangguh dan senantiasa percaya akan kuasa Ilahi yang senantiasa tercurah bagi kita semua. Kekuatan iman dapat mengubah segalanya, meskipun iman yang kita miliki hanya sebesar biji sesawi saja.
Saudara-saudari yang terkasih, Gereja dikuatkan oleh kekuatan iman orang orang kudus di sepanjang perjalanan sejarah iman. Pengorbanan dan teladan hidup orang-orang kudus menjadi pilir-pilar iman yang menopang umat Allah dari waktu ke waktu. Hari ini kita memperingati St. Dominico Savio atau sering disebut dengan St. Dominikus, yang mempunyai semangat dalam pelayanan terhadap sesama. Pengalaman iman dari perjumpaannya dengan Allah dalam hidup doa dan kontemplasinya sehari-harilah yang membuat St. Dominikus dapat memberikan pelayanan kepada umat yang dilayaninya. Hari ini kita juga diajak untuk meneladan semangat St. Dominikus. Kita diajak untuk tetap setia kendati berbagai tantangan dan kesulitan, akan kita hadapai dalam hidup ini.
Saudara-saudari yang terkasih, membangun iman tentu mudah. Membangun iman berarti masuk dalam keheningan batin dan menjalin relasi yang semakin dalam bersama Tuhan. Bukan pula hanya sebatas dimaknai secara kuantitas saja melainkan yang paling penting ialah seberapa besar dan dalamnya kualitas relasi kita dengan Allah. Bukan hanya dilihat dari seberapa banyak kita keluar masuk kapel, gereja dan ruang doa. Bukan juga berapa jam kita berdoa, tetapi sedalam apakah kualitas koneksi batin saya dengan Allah yang hadir dan tersembunyi dalam hatiku dan hidupku. Relasi keintiman dengan Tuhan akan mengalir dengan sendirinya dalam pelayanan penuh cinta kasih yang tulus seperti yang diungkapkan oleh St. Dominikus, “Tetaplah penuh dalam cinta kasih dan kerendahan hati dan jangan tinggalkan kemiskinan.” Semoga kita diwarnai oleh teladan hidup orang kudus ini dalam kesetiaan iman, dan kesederhanaan dalam pelayanan terhadap sesama. Berkah Dalem.
Sr. M. Pasifica, OSF