Pojok Rohani Jumat, 7 Agustus 2020

Keadilan-NYA Senantiasa Membebaskan Setiap Manusia

Pojok Rohani Jumat, 7 Agustus 2020

 

 

Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari, Umat beriman yang dikasihi Tuhan, semoga damai Tuhan senantiasa menyertai perjalanan hidup kita. Berkah Dalem.

Dalam setiap doa, kita sering kali mengawalinya dengan sapaan kepada Allah Bapa: yang mahakasih, mahabaik, mahaadil dan lain sebagainya.

Dalam bacaan-bacaan hari ini mengarahkan kita pada permenungan untuk melihat salah satu pribadi Allah yang Mahadil. Dalam bacaan pertama yang diungkapkan oleh Nabi Yesaya disebutkan bahwa ”Tuhan itu Maha Adil” dan oleh seruan pemazmur disebutkan bahwa “Allah itu adil dalam segala jalannya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatannya.” Sedangkan dalam Injil, sebutan tersebut ditegaskan oleh Yesus ”Anak manusia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya.”

Saudara dan saudari yang terkasih, dalam kenyataan hidup ini, kita melihat, mendengar, membaca, bahkan mengalami banyak tindakan ketidakadilan terjadi di mana-mana. Dunia menjerit dalam kesesakan akan keadilan. Akan tetapi ukuran “keadilan” dunia bukanlah tolok ukur keadilan yang diberikan oleh Allah. Dewasa ini makna keadilan yang ada di dunia menjadi ironis. Di satu sisi, dunia saat ini sedang berjuang keras menyuarakan keadilan kepada setiap insan, segala suku dan bangsa. Akan tetapi di sisi yang lain, dunia menelan kembali keindahan keadilan itu dengan tindakan-tindakan manusia yang begitu egois, penuh ambisi dan dipenuhi dengan jiwa otoriternya. Sangat jelas bahwa nilai keadilan semakin terhimpit oleh kecerdikan manusia untuk bermain peran dalam memanipulasi makna keadilan. Namun bagi Allah, makna keadilan merupakan unsur hakiki yang hendaknya dialami oleh semua makhluk ciptaan-Nya. Keadilan bukan semata-mata, sama atau merata, melainkan suatu kebutuhan yang berbeda yang didapatkan oleh semua manusia.

             Saudara dan saudari yang terkasih, Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Allah Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu, Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Nah, perbuatan-perbuatan baik apakah yang telah kita buat dalam perjalannan hidup ini? Seberapa banyak perbuatan baik itu sudah kita lakukan? Ataukah selama ini kita hanya cenderung dan lebih banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik? Memang waktu kedatangan Allah semakin dekat dan datangnya waktu tersebut tidaklah diketahui. Akan tetapi bagi kita masih tersedia kesempatan untuk memperbaiki diri dan bertobat. Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk melakukan berbagai macam tindakan yang didasari oleh berkat kepada-Nya dan sesama. Jika kita mampu mewujudkan dan menghadirkan berkat bagi sesama, pada saatnya nanti rahmat keselamatan akan kita peroleh. Hanya saja dalam hal ini Allah tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada kita. Allah sudah mempercayakan kepada kita rahmat kebebasan. Marilah kita menempatkan hidup kita sebagai manusia rohani yang lebih mementingkan akan tujuan hidup kita untuk merasakan keselamatan kekal. Berkah dalem.

 

 

Sr. M. Pasifica, OSF