Tenanglah! AKU Ini, Jangan Takut!
Pojok Rohani Senin, 3 Agustus 2020
Saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus, Berkah Dalem.
Saat ini kita sedang berada dalam situasi adaptasi kebiasaan baru (new normal). Kita dituntut untuk dapat beradaptasi dengan aturan-aturan hidup yang baru: cara berelasi, cara beribadah, cara kerja, cara belajar, dll. Semua memakai aturan baru. Dalam menjalani proses adaptasi kebiasaan baru (new normal) ini, tidak jarang kita dihadapkan pada perasaan gelisah dan khawatir. Kegelisahan dan kekhawatiran yang mengakibatkan hati menjadi tidak tenang.
Hati yang tenang ini membuat kita tidak mampu melihat karya Allah dalam hidup kita. Saya mengandaikan situasi kita saat ini mirip seperti situasi dalam Injil ketika para murid diombang-ambingkan oleh angin sakal. Ditambah lagi para murid mengira Yesus yang berjalan di atas air adalah hantu (bdk Mat. 14:22-36). Mereka tidak dapat mengenali Tuhan karena disandera oleh kegelapan (kegelisahan).
Hari ini saya mengajak Saudara-saudari yang terkasih untuk sejenak melihat kembali tawaran kasih Allah. Kita menyadari bahwa rahmat-rahmat yang DIA berikan di tengah badai pandemic ini masih boleh kita rasakan. Kita bersyukur atas semua yang telah kita miliki saat ini: rejeki yang cukup, pekerjaan, orang-orang yang dikirim dalam kehidupan kita seperti orangtua, anak-anak, pasangan hidup, sahabat yang setia, atau rekan-rekan sekomunitas. Kita pun bersyukur atas keberadaan diri kita dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, talenta, prestasi. Akhirnya kita juga patut bersyukur atas rahmat kehidupan yang masih bisa kita nikmati hingga saat inni. Hari yang cerah, udara segar, oksigen yang bisa kita hirup secara gratis. Semua itu perlu kita syukuri karena dari situlah karya Allah senantiasa terjadi dalam hidup kita.
Saudara dan saudari terkasih, marilah kita mohon rahmat Allah agar Dia berkenan membebaskan kita dari belenggu kegelisahan dan menanamkan dalam diri kita rasa syukur atas segala anugerah yang kita terima. Dengan demikian kita pun dapat melihat dengan jelas hal-hal berharga yang ditawarkan Tuhan kepada kita.
Sr. M. Editha, OSF