Pojok Rohani Kamis, 30 Juli 2020

Lukisan Karya Tangan-Nya: Hidupku

Pojok Rohani Kamis, 30 Juli 2020

 

 

Saudara dan saudari yang terkasih, Berkah Dalem.

Kita semua mengetahui bahwa para seniman mengungkapkan keindahan batin dan imajinasinya ke dalam suatu karya seni. Demikian pula Allah yang merupakan Sang Seniman kehidupan ini, senantiasa merajut sebuah misteri kehidupan kita masing-masing. Masing-masing hidup kita merupakan hasil karya tangan-Nya.

Meskipun demikian, kita sendiri juga tidak akan mengetahui akan akhir dari kehidupan ini. Hidup kita ini bagaikan sesuatu air yang terus mengalir. Akan bagaimana situasi di depan sana, kita tidak mengetahuinya. Dalam hal ini sebagai murid-murid-Nya, kita semua diajak untuk senantiasa mensyukuri setiap pengalaman yang diberikan oleh Allah, karena semuanya itu merupakan rancangan dan rencana-Nya.

Bacaan I yang kita dengarkan hari ini mengisahkan mengenai peran serta Allah dalam merajut hidup kita. Dalam sabda-Nya kepada Yeremia, Allah menganalogikan hidup kita seperti tanah liat yang berada di tangan tukang periuk. Dari tangan si tukang periuk terciptalah kembali bejana tanah liat yang sebelumnya rusak atau bahkan tidak bernilai. Hidup kita pun juga demikian. Pasang-surut kehidupan seringkali menghempaskan hidup kita menjadi hancur lebur bahkan pecah dan remuk seperti bejana tanah liat yang mudah rusak. Akan tetapi meskipun diri kita seringkali jatuh karena kerapuhan kita, Sang Tukang Periuk yang dalam hal ini ialah Allah, tidak pernah membuang maupun meninggalkannya. Sang Tukang Periuk Kehidupan akan kembali menata, membentuk hidup kita menjadi sesuatu yang lebih baik dan baru. Di sinilah letak kerahiman dan cinta kasih Allah kepada kita, umat manusia.

 Saudara dan saudariku, setiap pengalaman hidup yang sulit dan rumit, dapat menghancurkan semangat hidup kita. Akan tetapi sebagai seorang yang beriman, kita diajak untuk  selalu melihat tantangan kehidupan dari sudut pandang rohani. Dari setiap pengalaman yang susah maupun tantangan yang kita hadapi justru menjadi pelajaran bagi kita bahwa di situlah cara Allah membuat diri kita menjadi lebih kuat. Melalui cara itulah, Allah merombak hidup kita menjadi lebih baik lagi. “Masakan Aku tidak bisa bertindak atas kalian seperti tukang periuk ini, seperti tanah liat ditangan tukang periuk demikianlah kalian di dalam tangan-Ku.” (Yer. 18:6)

Kita percaya bahwa Tuhan senantiasa punya cara untuk membentuk hidup kita, walaupun pada saat yang sama kita tidak mengerti. Akan tetapi pada saatnya nanti kita akan semakin mengetahui rencana indah-Nya untuk merajut kehidupan kita. Mari biarkan hidup kita dibentuk oleh-Nya. Tuhan memberkati.

 

 

Sr. M. Pasifica, OSF