Bukan Kamu, Melainkan AKU
Pojok Rohani Rabu, 29 Juli 2020
Saudara-saudari yang terkasih, Berkah Dalem.
Perjalanan menuju kematangan hidup rohani bukan sekedar pencarian batin, tetapi mengakui keterlibatan kasih Allah dalam segala persoalan manusia secara intim. Apalah arti sebuah relasi jika tidak ada landasan kasih.
Jika tanpa kasih sebuah relasi tidak ada artinya bahkan hancur berantakan. Allah yang adalah kasih telah mengasihi kita dan DIA berharap agar kita pun saling mengasihi. Maka sangat jelas bahwa kasih menjadi alasan yang pasti bagi kita untuk melakukan apapun dan kepada siapapun.
Dalam kedua bacaan hari ini, kita diajak merenungkan sebuah relasi yang diikat erat oleh kasih seperti yang dikisahkan dalam Surat Pertama Rasul Yohanes tentang kasih timbal balik di antara manusia yang menjadi anak-anak Allah sang Sumber Kasih (Deus caritas est). Sementara Injil Lukas yang hari ini kita dengarkan menceritakan tentang relasi Yesus yang begitu menyatu dengan keluarga Marta dan Maria. Marta dan Maria menerima Yesus layaknya seorang tamu. Mereka melayani Yesus dengan cara mereka masing-masing. Marta melayani dengan menyiapkan hidangan dan Maria melayani Yesus dengan cara menemani Yesus serta bercerita dengan Yesus. Keduanya mempunyai intensi yang sama yakni saling melengkapi untuk meberikan pelayanan yang terbaik kepada Yesus. Di sini kita menemukan relasi kasih yang menguduskan satu sama lain seperti yang diungkapkan oleh St. Agustinus bahwa Marta dan Maria adalah dua bersaudara, bukan hanya di dalam daging tetapi juga mereka bersaudara dalam kesucian. Hari ini kita merayakan peringatan wajib St. Marta yang begitu setia melayani Yesus tanpa henti, pribadi beriman yang tercatat dalam sejarah Gereja. Mereka mengungkapkan kasih mereka kepada Yesus, bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan seluruh perbuatan baik di sepanjang hidup mereka. Marilah kita menyatukan karya Snt. Marta dan doa Maria, serta mohon doa restu dari kedua saudari tersebut agar kita memperoleh teladan untuk saling mengasihi, semangat untuk melayani dan memiliki jiwa kesetiaan kepada Yesus. Tuhan memberkati.
Sr. M. Pasifica, OSF