Pojok Rohani Kamis 2 Juli 2020

Duta Kasih Kristus

Pojok Rohani Kamis, 2 Juli 2020

 

 Saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus, Berkah Dalem.

Berbicara tentang Kelumpuhan, kelumpuhan di zaman ini tidak hanya terbatas pada lumpuh secara fisik, tapi khususnya di masa pandemi Corona ini kita dapat menyaksikan dan merasakan secara nyata, di mana aktivitas ekonomi, keuangan, pertanian, sosial-budaya, pendidikan dan bermasyarakat telah mengalami kelumpuhan.

Kita tentu mengenal sosok Santa Teresa dari Calcuta atau orang banyak mengenalnya dengan sebutan Ibu Teresa dari Calcuta. Orang kudus yang sangat terkenal karena karya kasihnya bagi kaum papa.

Dalam refleksi singkat yang ditulis oleh seorang Fransiskan bernama Saudara Kelana, tertulis, “Yang dikerjakan Ibu Teresa dari Calcuta bukanlah sekedar karya sosial kemanusiaan seperti yang bisa dikerjakan juga oleh pemerintah, orang-orang beragama pada umumnya, bahkan oleh para pembela hak asasi manusia. Lebih dari itu. Apa yang dibuatnya adalah Ibadat penghayatan iman.” Ibu Teresa pernah mengungkapkan, “Waktu saya menyentuh anggota badan seorang kusta yang seluruhnya bernanah, saya yakin bahwa saya sedang menyentuh tubuh Kristus, seperti ketika saya menyambut sakramen tubuhNya dalam Ekaristi. Saya yakin bahwa saya menyentuh Kristus dalam rupa seorang kusta. Keyakinan itulah yang memberikan keberanian kepada saya.”

Perjalanan hidup serta karya kasih Ibu Teresa di kiranya dapat menjadi permenungan kita bersama, minimal di sepanjang hari ini. Apabila dalam Injil kita baca, Yesus pada hari ini menyembuhkan orang lumpuh yang dibawa ke hadapannya. Apakah kita sebagai murid-muridNya, sebagai sahabatNya, bersedia dijadikan sebagai rekan kerjaNya? Sebagai duta kasihNya untuk membawa orang-orang lumpuh kepada kesembuhan? Kesembuhan yang didapat tidak lain karena pelayanan yang kita berikan bersumber pada Kristus, sehingga ketika (hanya) berada di dekat kita, mendengar sapaan kita, menerima pertolongan kita orang yang menderita “kelumpuhan” itu dapat bertemu dengan Yesus?

Saudara saudari yang terkasih. Kita memang tidak dapat melakukan hal-hal yang besar, tapi kita dapat melakukan hal kecil dengan cinta yang besar.

 

 

Sr. M. Editha, OSF