Seberapa Besarkah Imanku?
Pojok Rohani Jumat, 26 Juni 2020
Ibu Bapak Saudari dan Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus, Berkah Dalem.
Hari ini, kita disuguhi kisah seorang perwira Romawi di Kapernaum yang memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan sangat menderita.
Ia dengan rendah hati menolak Yesus untuk datang ke rumahnya. Perwira itu hanya memohon pada Yesus : “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Yesus menjawab:”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel…”
Mari kita mencoba merenungkan lebih dalam makna kata-kata Yesus tentang iman yang besar. Iman yang besar haruslah memiliki kasih. Kita bisa membayangkan bagaimana seorang Perwira mau bersusah payah mengusahakan kesembuhan hambanya, bahkan ia sendiri yang pergi mencari Yesus untuk memohon kesembuhan bagi hambanya. Sikap seperti ini jarang kita temukan dalam kehidupan nyata. Terutama bagi kita yang sudah ‘menjadi bos’ dan memiliki banyak bawahan. Iman yang besar perlu kerendahan hati. Bila kita sudah merasa besar karena jabatan atau karena uang lalu merasa bisa membeli segalanya, kadang-kadang kita jauh dari keutamaan kerendahan hati. Perwira ini bisa saja memerintahkan bawahannya pergi kepada Yesus, namun ia memohon langsung kepada Yesus, juga mengakui bahwa dirinya adalah seorang bawahan dan bukan siapa-siapa. Iman yang besar perlu sikap pasrah dan tidak khawatir. Perwira ini dengan kasih dan kerendahan hati yang dimilikinya, sungguh berpasrah kepada Yesus. Ia berkata kepada Yesus “katakan sepatah kata saja maka hambaku itu akan sembuh”. Ia sungguh percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan hambanya dan itu menjadi nyata.
Iman yang besar. Itulah yang kita butuhkan ketika meminta pertolongan kepada Tuhan, sebab imanlah yang menarik kuasa Tuhan untuk bekerja di dalam diri kita. Seringkali kita tidak mengalami mujizat dan pertolongan Tuhan bukan karena Tuhan tidak peduli pada kita, atau tidak mendengar doa-doa kita, tetapi karena kita tidak punya cukup iman, kita kurang percaya kepadaNya. Mari kita tumbuhkan iman kita akan kuasa dan kasih Yesus. Apa pun yang sedang kita gumuli saat ini, mintalah campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Mintalah dengan iman yang besar maka mujijat pasti terjadi. Tuhan memberkati.
Sr. M. Gemma, OSF