Melawan Kejahatan dengan Kebaikan
Pojok Rohani Senin, 15 Juni 2020
Saudara saudariku yang terkasih dalam Kristus,
Sebagai makhluk sosial, kita membutuhkan orang lain untuk membantu kita bertumbuh dan berkembang dalam anugerah hidup yang kita terima dari Allah.
Sejak awal, manusia diciptakan tidaklah sendirian. Idealnya, dalam hidup bersama satu dengan yang lain bisa saling menghormati, menghargai, dan mencintai. Namun realitasnya, dalam kebersamaan dengan orang lain, tidak hanya pengalaman baik saja yang kita alami, kadang pengalaman yang tidak menyenangkan pun kita alami.
Kesombongan, ketamakan, iri hati, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan, dan kemalasan merupakan akar-akar dosa yang ada dalam diri manusia. Sikap inilah yang merusak relasi kita dengan sesama manusia, bahkan dengan Tuhan, Sang Pemilik kehidupan. Raja Ahab yang kita dengar dalam kisah Kebun Anggur Nabot hari ini (1 Raj 21:1-16), adalah gambaran seorang yang membiarkan dirinya dikuasai dosa dan meninggalkan Allah. Ia melakukan kejahatan dengan merebut kebun anggur milik Nabot demi kepuasan dirinya sendiri.
Yesus dalam Injil hari ini mengajarkan kita sebagai pengikut-pengikutNya untuk menghentikan perbuatan jahat dan mematikan dosa-dosa dalam diri kita. “Janganlah melawan orang yg berbuat jahat kepadamu... berilah kepada orang yg meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yg mau meminjam dari padamu.” (Mat 5:39, 42). Dengan sikap melawan kejahatan dengan kebaikan maka buahnya menjadi lebih baik. Kita yg mampu mengalahkan kejahatan dalam diri kita sendiri mendorong kita semakin bertumbuh dalam iman dan kasih kepada Allah dan kepada sesama.
Membalas kejahatan dengan kejahatan sama sekali tidak berguna dan hanya menumbuhkan luka dan kekecewaan. Dibutuhkan keikhlasan hati untuk tidak membalas melukai orang lain, tetapi menampakkan kasih Allah sendiri kepada sesama di sekitar kita. Beranikah aku mengalahkan diriku sendiri dan tidak melawan kejahatan dengan dengan kejahatan ? Semoga rahmat Tuhan senantiasa membantu kita mengalahkan dosa-dosa dalam diri kita dan menghadirkan kasih Allah bagi sesama kita.
Tuhan memberkati.
Sr. M. Yvonne, OSF