Membangun Kejujuran dengan Kesederhanaan & Keberanian
Pojok Rohani Sabtu, 13 Juni 2020
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua
Ibu, Bapak, Saudari dan Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Berkah Dalem.
Hari ini kita akan merenungkan tentang kejujuran. Yesus bersabda: “Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak”.
Jujur adalah sebuah sikap sederhana saat seseorang berani mengatakan segala sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Saat ini dimana sebagian besar orang senang menggunakan dan terlibat aktif di media sosial, bisa kita lihat bagaimana hal-hal yang “tampak baik” terlihat dalam setiap postingan. Kita juga tahu, tidak semua yang tampak baik, tampak kaya, tampak cantik, yang sering ditampilkan di media sosial tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak jarang hal-hal seperti ini mengecewakan beberapa orang yang merasa tertipu, teristimewa bagi pasangan-pasangan yang dipertemukan dalam dunia maya.
Di masa pandemi covid sekarang ini juga banyak dijumpai pasien yang tidak jujur pada saat dilakukan wawancara. Seperti pada saat ditanya apakah pernah bepergian ke luar kota dalam waktu dekat. Pasien tidak berani berkata jujur karena takut dilakukan pemeriksaan terkait penyakit Covid-19 secara lebih dalam. Ketidak jujuran ini sangat membahayakan, baik bagi diri sendiri, bagi pasien lain dan bagi para petugas kesehatan.
Tidak mudah ternyata bagi kita untuk berkata dan bersikap jujur. Kita selalu ingin tampak baik dengan menutupi segala kelemahan kita. Kita ingin selalu tampak benar dengan menyembunyikan segala kesalahan yang kita buat. Butuh keberanian saat kita mau berkata dan bersikap jujur. Mungkin kita akan ditertawakan karena punya berbagai kelemahan, mungkin kita akan menerima hukuman karena telah melakukan kesalahan. Apapun itu, dimanapun dan bagaimanapun keadaannya, tetaplah berkata dan bersikap jujur. Percayalah, saat kita berani membangun kejujuran baik dalam kata maupun tindakan, kita sedang menyelamatkan kehidupan dan membangun dasar kokoh pada bangunan hidup kita. Saat kita selalu memperjuangkan kejujuran, kita akan dianugerahi kelegaan, hati yang tenang dan perasaan yang damai. Salah satu hadiah terbesar dari kejujuran yang tidak pernah dapat dibeli yaitu kepercayaan dari orang lain, juga akan dianugerahkan kepada kita. Dan yang pasti kita akan merasa bahagia dan bersukacita karena bisa menjadi diri kita apa adanya.
Teruslah membangun kejujuran, dengan segala kesederhanaan dan keberanian. “Jika ya, hendaklah katakan: ya, jika tidak, hendaklah katakan: tidak”. Tuhan memberkati segala usaha dan niat baik kita. Berkah Dalem.
Sr. M. Gemma, OSF