Kita adalah Sabda Allah Yang Hidup
Pojok Rohani Rabu, 10 Juni 2020
Ibu, Bapak, Saudari dan Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Berkah Dalem.
Kita memiliki Hukum Taurat yang menuntun kepada kasih karunia Allah. Hukum Taurat bisa diartikan sebagai 5 kitab pertama yakni Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Hukum Taurat juga bisa diartikan sebagai 10 Perintah Allah. Di dalam Hukum Taurat itulah termuat Sabda Allah. Setiap Sabda Allah yang terkecil adalah tetap Sabda Allah yang memiliki kuasa dan daya.
Hari ini kita semua mendengar dalam bacaan Injil, ketika Yesus bersabda, “Ia datang ke dunia bukan untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya.” Hal ini diungkapkan Yesus di awal karya-Nya. Ini menjadi komitmen dan visi Yesus yang datang ke dunia untuk menggenapi, memenuhi dan melaksanakan semua yang sudah tertulis dalam hukum Taurat yang adalah Sabda-Nya sendiri. Kita bisa melihat Yesus sungguh menunjukkan konsistensinya hingga akhir. Pada saat Yesus tergantung di kayu salib dan mengatakan, "sudah selesai", penggenapan hukum Taurat yang Dia lakukan dan perjuangkan sudah purna dengan wafat-Nya di kayu salib. Mengasihi Tuhan dan sesama, demikian hukum Taurat dapat diringkas secara lebih sederhana. Yesus adalah hukum Taurat yang hidup. Seluruh hidup Yesus adalah perwujudan dari cinta kepada Allah dan sesama. Hidup-Nya dipersembahkan hanya demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa sesama. Yesus menjadi perwujudan sabda Allah yang hidup, yang bisa kita lihat bagaimana Dia berusaha untuk setia menggenapi Taurat sampai wafat di kayu salib.
Marilah kita menjadi sabda Allah yang hidup. Menjadi penerus visi Yesus dalam mewujudkan kasih kepada Allah dan sesama. Marilah kita perjuangkan komitmen dan totalitas untuk memperjuangkan Kebenaran dan kebaikan sesuai dengan visi Allah sampai tuntas. Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus menyertai usaha dan perjuangan kita dalam mewujudkan kasih kepada Allah dan sesama. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
Sr. M. Gemma, OSF