Jadilah Garam dan Terang Dunia
Pojok Rohani Selasa, 9 Juni 2020
Ibu, Bapak, Saudari dan Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Berkah Dalem.
Yesus pernah bersabda “Kamu adalah garam dan terang dunia.” Dalam hal ini, masing-masing dari kita dianugerahi oleh panggilan dan perutusan yang berbeda-beda. Ada yang dipanggil untuk hidup selibat sebagai Imam, Bruder, Suster ataupun bentuk hidup selibat yang lainnya. Ada dipanggil menjadi orangtua, ibu rumah tangga, dokter, perawat, guru, petani, dan masih banyak lagi. Sudahkah aku menjadi imam, bruder, atau suster yang baik? Sudahkah aku menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak? Sudahkah aku menjadi dokter, perawat, guru, petani dan segala macam profesi yang Tuhan anugerahkan kepadaku dengan sebaik-baiknya?
Hari ini Yesus bersabda, “Kamu adalah garam dunia.” Garam adalah barang yang murah, mudah didapat, dan memiliki banyak manfaat. Garam bisa berguna sebagai pemberi rasa pada makanan, sebagai bahan pengawet dan masih banyak lagi. Meskipun garam mempunyai banyak manfaat, akan tetapi garam akan dipergunakan jikalau ia dapat memberikan rasa asin. Selain itu, garam juga harus mampu untuk melebur menjadi satu dengan makanan dan bahan yang akan diawetkan. Dalam menjalankan fungsinya, garam juga akan kehilangan bentuk, dan tidak akan dapat terlihat lagi. Namun rasa dari garam akan tetap tinggal, menyatu dengan masakan dan memberi rasa yang membuat masakan menjadi lebih lezat dan lebih awet.
Saudara-saudara yang terkasih, kita semua juga diajak untuk menjadi seperti “garam” dalam tugas dan kehidupan kita sehari-hari sesuai dengan pilihan hidup kita masing-masing. Sebagai seorang Imam, Bruder, Suster maupun hidup selibat yang lain, dapat diwujudkan dalam kesetiaan menjalankan tugas perutusannya. Sebagai orang tua, dapat diwujudkan dengan ketulusan dalam membesarkan anak-anak yang dipercayakan oleh Tuhan. Sebagai seorang dokter, perawat, guru, petani, ataupun dalam berbagai macam profesi, dapat dilakukan dengan menjalankannya secara tulus hati dan semangat. Dibutuhkan pengorbanan saat kita berusaha melakukan yang terbaik. Kadang, bisa jadi apa yang kita lakukan tidak dilihat oleh orang lain, namun memberi dampak yang bisa dirasakan entah itu kegembiraan, kelegaan, atau tumbuhnya pengharapan baru.
Yesus juga bersabda: “Kamu adalah terang dunia.” Terang adalah sarana yang membantu kita dalam melakukan segala kegiatan. Adanya terang, memampukan kita beraktifitas dengan baik dan benar. Seperti halnya terang, semoga saat kita selalu berusaha melakukan yang terbaik sesuai dengan profesi kita masing-masing, baik itu dalam bertutur kata maupun dalam bersikap, kita mampu menjadi terang dan memancarkan cahaya yang berguna bagi sesama kita.
Kita bisa belajar dari Nabi Elia yang taat kepada Allah dan berusaha menjalankan perintah Allah itu dengan sebaik-baiknya. Sikap Elia menjadi berkat bagi Janda dan anaknya di Sarfat, sehingga mereka dapat terus bertahan hidup dengan tepung dan minyak yang tiada pernah habis karena kemurahan hati Allah.
Semoga kita dimampukan menjadi garam dan terang bagi sesama. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
Sr. M. Gemma, OSF