Tinggal Bersama-Nya dan Berbuah Berkah
Pojok Rohani Rabu, 13 Mei 2020
Bapa ibu, saudara saudari dan teman-teman muda yang dikasih Tuhan.
Kemuliaan Allah nyata dalam segala keindahan alam semesta dan ciptaan-Nya. Dengan kekuatan Sabda-Nya, Ia menjadikan langit dan bumi serta segala isinya. Inilah kemuliaan Allah yang sungguh sempurna yang boleh kita rasakan sebagai makhluk ciptaan-Nya.
Saudara dan saudari yang terkasih, merenungkan kemegahan Kasih Allah yang nyata dalam seluruh cinptaan-Nya, mengajak kita semua untuk masuk dalam kehidupan kita secara mendalam. Yesus melalui Injil Yohanes yang hari ini kita dengarkan bersama, mengajak kita semua untuk semakin menyadari akan makna dari tinggal bersama-Nya. Dalam Injil Yohanes Yesus bersabda, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusaha-Nya. Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Seperti ranting tidak berbuah dari dirinya sendiri jika tidak tinggal pada pokok anggur. Barang siapa tinggal didalam aku akan berbuah banyak.”
Saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan, hari ini kita semua diajak untuk merenungkan peristiwa di mana Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita semua sebagai ranting-ranting-Nya. Dalam hal ini Yesus ingin mengudang kita untuk tinggal dalam diri-Nya dan Ia akan tinggal dalam diri kita. Inilah ajakan untuk membangun persatuan rohani dan persahabatan kasih bersama-Nya. Ajakan Yesus untuk tinggal bersama-Nya juga membawa sebuah janji kepada kita bahwa buah yang melimpah akan kita dapatkan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita tinggal di dalam kasih-Nya maka kita semua akan mengalami kesuburan dalam hal hidup rohani. Semuanya dikatakan Yesus agar kita memperoleh sukacita-Nya sehingga sukacita kita menjadi penuh. Di sinilah kita menemukan janji Yesus akan kegembiraan sejati yang akan kita peroleh dalam kebersatuan dengan Sang Pokok Anggur.
Saudara saudariku yang terkasih, kita semua diundang untuk mengakarkan hidup kita pada Yesus yang menjadi pokok anggur. Dengan tinggal dan berakar bersama-Nya, hidup kita akan berubah. Siapapun kita, dan bagaimanapun keadaan hidup kita, masing-masing dari kita semua dipanggil untuk bersahabat, menjadi subur dan gembira. Oleh karena itu marilah kita tinggal bersama Yesus melalui ketekunan kita dalam doa-doa pribadi, membaca kitab suci, kesetiaan mengikuti perayaan Ekaristi dan kreatifitas dalam memperkaya iman kita lewat olah hidup rohani. Dengan tinggal bersama-Nya, kita akan memperoleh buah kasih, kebaikan, kedamaian, ketentraman, serta pengampunan. Setelah buah-buah dari-Nya boleh kita rasakan, kita semua diharapkan tidak hanya tinggal diam saja, melainkan membagikan semuanya itu dengan sukacita, serta dalam sikap hidup kita, misalnya lewat senyuman manis, sapaan hangat, kehadiran yang meneguhkan bersama setiap orang yang kita layani maupun yang kita jumpai dalam kehidupan ini. Buah-buah inilah yang menjadi bukti bahwa kita adalah ranting-ranting-Nya yang senantiasa terpusat pada Sang Pokok Anggur yang sejati. Semoga kemurahan hati Allah mempergandakan segala kebaikan kita untuk menjadi berkat bagi sesama. Tuhan memberkati
Sr. M. Pasifica, OSF