Janganlah Gelisah dan Khawatir, Allah akan Menyelamatkan
Pojok Rohani Jumat, 8 Mei 2020
Bapak Ibu, Saudara dan Saudari yang dikasihi Tuhan, di manapun anda berada dan dalam keadaan apapun, saya percaya bahwa Tuhan senantiasa melindungi kita semua, Berkah Dalem.
Saudara dan saudariku yang terkasih. Peziarahan hidup kita, berlayar di tengah samudra kehidupan dunia, yang diwarnai dengan ribuan persoalan hidup, yang tidak hanya menantang kita untuk berjuang tetapi juga mengancam kedamaian hati kita, dengan kegelisahan, ketakutan, ketidaknyamanan dan kekhawatiran. Di saat seperti inilah kita berjuang dengan segala cara agar bisa meloncat keluar dari bendungan kegelisahan itu.
Saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan, kita semua tahu dan paham bahwa hidup di dunia hanya sementara. Rumah kehidupan di dunia akan dibongkar pada waktunya, untuk menuju ke tempat yang sudah disediakan bagi kita masing-masing. Walaupun kita sadar dengan keyakinan ini, akan tetapi sering kali rasa gelisah dan takut selalu menghampiri kita. Gelisah mengenai masa depan, pekerjaan, karier, gelisah mengenai penyakit, masa tua, menghadapi kematian, dan gelisah dengan segala situasi kehidupan yang datang silih berganti. Pada saat mengalami semua ini kita merasa bahwa dunia mencekik kita dengan kegelisahannya. Akan tetapi Yesus pokok kebebasan dan keselamatan sejati, menjadi jalan kebenaran dan hidup, selalu menguatkan kita dengan kehadiran-Nya. Yesus berjanji akan menghantar kita, untuk masuk rumah Bapa yang bernafaskan kasih, kedamaian dan kebahagiaan. Kiranya hal ini seperti Sabda penghiburan iman yang disampaikan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini, “Janganlah gelisah hatimu. Percayalah pada Allah dan juga percayalah pada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat, Aku ke situ menyediakannya bagimu.” Inilah kepastian hidup yang dijanjikan Yesus.
Saudara dan saudari yang terkasih, dunia menjadi tempat pertempuran hidup yang menawarkan sejuta harapan kebahagiaan yang tidak pasti. Itulah jalur kehidupan yang harus kita lalui bersama. Perjuangan di dunia ini menjadi proses permunian hidup yang mengarahkan harapan kita pada tujuan hidup yang abadi. Maka dalam durasi kehidupan yang singkat ini, sebagai murid Tuhan kita diajak untuk berjuang mengisi lembaran peziarahan hidup ini dengan membawa rasa damai, sukacita dan pengharapan bagi sesama.
Berkah Dalem.
Sr. M. Pasifica, OSF