Mengenali Sang Gembala Agung
Pojok Rohani, Selasa 5 Mei 2020
Para sahabat Tuhan yang terkasih, dalam kehidupan bermasyarakat, kita sering menemukan dua sikap ini, orang percaya karena mengenal atau sekedar mengenal tapi tidak percaya. Kualitas pengenalan menjadi tolak ukur kepercayaan kita dalam membangun sebuah relasi yang lebih mendalam dengan orang lain. Pada saat kita sungguh mengenal seseorang secara mendalam, kita tidak akan bimbang untuk menaruh kepercayaan padanya. Tetapi jika kita tidak mengenal seseorang dengan baik, kita akan sulit percaya dan cenderung menolaknya
Para saudara yang terkasih, kebimbangan sering kali mengacaukan hati kita untuk melihat kebaikan dalam diri sesama kita. Tidak heran bahwa zaman dulu pun demikian, keberadaan Yesus membuat orang-orang Yahudi merasa bimbang. Mereka mengalami kebimbangan karena tidak mengenal pribadi Yesus, Ketika mereka tidak mengenal pribadi Yesus dengan baik. Maka apa pun yang dikatakan oleh Yesus mereka tidak percaya, sekalipun Yesus sudah bersabda bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di tengah-tengah mereka dalam nama Bapa-Nya yang akan memberikan kesaksian tentang kebenaran diri-Nya,
Para saudara yang terkasih, dalam mencari kebenaran tidak ada yang lebih menantang selain menyadari perjuangan batin yang sedang kita gumuli dan menemukan sahabat yang tidak hanya memberikan solusi tetapi tetap setia di sisi kita selamanya, Yesuslah jawabannya.
Di hadapan orang-orang Yahudi, Yesus berkata, ”Kamu tidak percaya karena kamu tidak termasuk dalam kawanan domba-dombaKu. Karena dombaku pasti menegenal Aku dan mengikuti aku dan mereka akan kuselamatkan.” Para saudari yang terkasih, setiap saat kita berusaha dengan segala cara untuk membangun relasi yang lebih intens dengan Tuhan. Sejenak kita boleh bertanya, apakah kehadiran Tuhan membuat kita bahagia? Keberadaan Yesus menunjukkan jalan bagi kita menuju kesatuan sebagai satu kawanan yang menyelamatkan? Atau kehadiran kristus membuat kita bimbang seperti orang-orang Yahudi?
Tentu pada titik ini iman menjadi fondasi kokoh dalam hidup kita, kita patut bersyukur karena iman adalah anugerah, yang Tuhan berikan kepada kita untuk menangkap seluruh kehendak Allah. Kita bisa mengukur sejauh mana dan sedalam apa pengenalan kita akan pribadi Yesus. Kita bersyukur sebab Allah menyerahkan kita kepada Yesus, tidak seorangpun akan merebut kita dari tangan Yesus. Mari kita memupuk kepercayaan kita pada Yesus yang selalu bersatu dengan Bapa sehingga saatnya tiba kehidupan di dunia ini berlalu kita diselamatkan oleh Sang Gembala Agung dalam kawanan kasihNya.
Berkah dalem
Sr. M. Pasifica, OSF