SENANDUNG CERIA PERIBADATAN “NEW NORMAL” PAROKI BORO

 

Pandemi Corona (COVID 19) yang melanda mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, salah satunya peribadatan. Gereja Katolik (terutama yang di Keuskupan Semarang) menutup gereja dari segala bentuk peribadtan tatap muka sejak awal pandemi. Peribadatan, Misa, secara live streaming (online/daring) menjadi opsi para umat untuk bisa terus memumpuk iman di masa pandemi ini.

Gereja Boro juga tidak lepas dari dampak ini. Sejak akhir bulan Maret 2020 (23 Maret) Gereja Boro meniadakan semua peribadatan secara tatap muka dan mengadakan Misa Live Streaming dalam Bahasa Jawa sebagai penggantinya. Misa Online dalam Bahasa Jawa di gereja Boro kemudian menjadi rujukan bagi para umat di luar Boro yang menginginkan Misa Berbahasa Jawa.

Karena kondisi Geografis dan banyaknya blank area (soal sinyal dan internet), Gereja Boro membuat kebijakan Misa Mingguan Live Delay yang sudah disetujui oleh bapa Uskup. Misa Live Delay ini merupakan rekaman Misa Mingguan sabtu sore yang dilaksanakan secara streaming kemudian di sebar ke rumah umat yang membutuhkan karena ketiadaan sinyal dan perangkat streaming, dan juga bagi para lansia yang kesulitan mengakses streaming meski di area banyak sinyal. Pendistribusian Misa Live Delay ini dilakukan oleh relawan dari setiap lingkungan yang siap berkeliling untuk membantu para umat yang membutuhkan.

Pada Misa Online Perayaan Hari Ulang Tahun Keuskupan Agung Semarang, Bapa Uskup Mgr. Robertus Rubyatmoko menyatakan bahwa Gereja Katolik boleh melaksanakan Misa tatap muka mulai 18 Juli 2020 sesuai keputusan Pemerintah yang memperbolehkan Rumah Ibadat dibuka mulai 5 Juli 2020. Pembukaan Rumah Ibadat terutama Gereja harus menyesuaikan protokol kesehatan; penggunaan masker, cuci tangan, hand sanitizer, jaga jarak. Hal ini disambut gembira oleh umat di Paroki Boro meskipun anak anak usia 10 th kebawah (atau yangn belum komuni) serta para adiyuswa diatas 65 tahun belum boleh mengikuti di Misa di Gereja.

Setelah melakukan berbagai persiapan baik secara materiil (sarana dan prasarana) dan non materiil (petugas dan sosialisasi), Gereja Boro memutuskan untuk memulai peribadatan secara ”New Normal” mulai 24 Juli 2020. Beberapa ketentuan di lakukan, selain harus sesuai protokol kesehatan, umat yang mengikuti misa juga dijadwal per wilayah sehingga tidak terjadi penumpukan umat. Supaya para orangtua dengan anak di bawah 10 th dan para adiyuswo diatas 65 th bisa menerima komuni, Gereja Boro, sesuai arahan Gugus Tugas Keuskupan Agung Semarang, melantik puluhan petugas pembagi komuni untuk membantu para prodiakon membagikan komuni ke mereka yang tidak bisa ke Gereja karena alasan tersebut.

Untuk bisa melayani semua umat di Paroki Boro, jadwal misa di paroki Boro menjadi lebih banyak. Jadwal Misa di mulai Jumat sore Hingga Sabtu Sore dengan total Misa yang dipersembahkan 12 kali Misa, 4 kali di Gereja Induk, 2-3 kali di masing masing 4 Kapel Wilayah oleh 2 Romo yang melayani di paroki Boro. Hal ini dilakukan karena mengingat kapasitas Gereja dan jumlah umat yang ada.

Pada misa perdana bersama umat dalam peribadatan “New Normal” ini, antusiasme umat terlihat tinggi. Hal memperlihatkan meskipun setelah 4 bulan misa secara online di rumah, kerinduan dan niat umat untuk pergi ke gereja menerima Sakaramen Maha Suci tetap terpelihara. Meskipun ada beberapa catatan yang masih perlu diperhatikan, Misa Perdana di setiap Gereja di Paroki Boro menunjukkan bahwa Gereja dan Umat siap dan patuh dengan tata laksana Peribadatan “New Normal” sesuai arahan Bapa Uskup dan aturan dari Pemerintah.

Meski Gereja sudah dibuka, Misa Live Streaming Gereja Boro tetp dilaksanakan setiap sore, baik Misa harian dan Misa Mingguan. Hal ini dilakukan agar para umat yang belum bisa ikut misa secara langsung di Gereja masih bisa mengikuti misa secara online dan komuni akan diantar oleh petugas. Berikut ini link yang berkaitan dengan apa yang di beritakan diatas.

 

Foto foto lainnya klik disini

Misa Streaming Gereja Boro setiap jam 5 sore https://www.youtube.com/gerejaboro/live

Jadwal Misa selama Peribadatan "New Normal" dengan pembagian umat klik disini

Tutorial Tata laksana Peribadatan "New Normal" klik disini

KOMSOS