Bertransformasi Dalam Pewartaan

 

 

 

Cerita dari Jambore Komsos #1 Kevikepan Yogyakarta @ Wisma Salam, 15 – 16 Februari 2020

 

 

 

Weekend, 15 – 16 Februari 2020, perwakilan anggota tim Komsos  dan beberapa biarawati dari paroki - paroki di Kevikepan Yogyakarta mendapat kesempatan untuk mengikuti Jambore Komsos yang pertama, yang diselenggarakan oleh Komsos Kevikepan DIY bersama Komsos Keuskupan Agung Semarang, di Wisma Salam, Magelang.

 

Pada hari Sabtu 15 Februari 2020, kami diajak untuk mengenal lebih dekat Jati Diri Komisi Komunikasi Sosial ; apa itu Komsos, sejarahnya serta bagaimana tugas dan tanggung jawab Komsos bersama Narasumber Romo Wito, Pr (melalui rekaman video), Abah Encep dan Mas Sunbhio dari tim Komsos KAS. Di hari kedua, Minggu 16 Februari 2020, bersama Mbak Tata dan tim outbound dari Wisma Salam, kami dibimbing untuk keluar dari batas diri ; merefleksikan bahwa pikiran, perasaan dan tubuh kita ternyata bisa bekerja sama dengan lebih baik bila kita mau membangun karakter, spiritualitas dan komunikasi melalui beberapa pos permainan. Di akhir kebersamaan Jambore Komsos #1 kami juga mendapat evaluasi dan nasehat tentang cara mengatasi hambatan serta motivasi yang semakin membakar semangat pelayanan Komsos di era teknologi ini dari Romo Ivan, Pr selaku ketua Komsos Kevikepan DIY dan Pak Seno (perintis Komsos di Paroki Nandan) selaku wakil ketua Komsos Kevikepan DIY.

 

            Pada sesi pertama Jambore, kami mulai mengetahui betapa menarik dan serunya menjadi bagian dari salah satu tim kerja Dewan Pastoral Paroki - Bidang Pewartaan dan Evangelisasi ini. Narasumber pertama kami ; Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang ; Romo Wito, Pr yang sedang berada di Padang, dalam rekaman video karya tim Komsos KAS - menjelaskan kepada kami bahwa Komisi Komunikasi Sosial adalah perangkat keuskupan, rumah bagi orang - orang yang mempunyai peran untuk membantu mewartakan kabar sukacita dari Gereja Katolik, melalui media pada jamannya dan menyebarkan warta tersebut ke umat serta masyarakat.

 

Romo Wito juga menyampaikan bahwa dalam karya pelayanan Komsos membutuhkan hati yang mau terbuka (semangat menggarami, menerangi dan membaptis), membutuhkan kemampuan dalam penggunaan alat dan media sosial (bijak dan sesuai ajaran Gereja), serta jejaring yang luas untuk ke-efektifan dan langkah pengembangan.

 

            Di sesi kedua, Abah Encep sebagai pelaku seni bersama Mas Sunbhio seorang aktivis dengan latar belakang jurnalistik (keduanya sudah cukup lama menjadi bagian dari Tim Komsos KAS) menjelaskan awal mula berdirinya Panitia Siaran Katolik (nama Komsos yang pertama) di tahun 1970’an yang dalam pewartaannya masuk melalui seni pertunjukan (media rakyat), kemudian berubah menjadi Delegatus Komunikasi Sosial yang mulai mewartakan lewat siaran radio dan televisi, hingga akhirnya sampai saat ini berganti nama menjadi Komisi Komunikasi Sosial atau Komsos sebagai media penyiaran yang berbasis agama Katolik dan karyanya disiarkan melalui media digital.

 

Kami juga dibuat semakin terkesan dengan karya Tim Komsos setelah menonton video “Dul Nyumbang (media untuk menyentuh hati anak – anak), Inspirasi Hidup #2 – Belajar dari Budi Pekerti dan Indikos (Ini Diary Komsos)” yang telah diupload di Channel Youtube Komsos KAS. “Kalau anda punya ide anda harus sumbut, harus berani merealisasikannya”, begitu salah satu pesan yang disampaikan oleh mas Sunbhio dan “jadilah seseorang yang kreatif dan sabar dalam membimbing, mempengaruhi dan mengajak umat serta masyarakat untuk hidup baik di jaman now dengan menjadi pewarta dan anggota tim Komsos yang solid”, pesan dari Abah Encep.

 

            Esok paginya, kami berdinamika dalam kelompok dengan bimbingan Mbak Tata dan tim outbound Wisma Salam untuk menyelesaikan permainan - permainan menarik yang membangun karakter kami dengan mengolah kesabaran hati dan ketenangan pikiran, membangun spiritualitas dengan kepekaan dan saling mendukung sehingga kami dapat menemukan peran kami masing - masing, serta membangun komunikasi dengan kerja sama dan rasa percaya satu sama lain.

 

Dan sebagai penutup rangkaian kegiatan Jambore Komsos #1 Kevikepan DIY, Romo Ivan memimpin Misa Syukur dengan berpesan agar tim Komsos Paroki di Kevikepan DIY bisa semakin aktif dalam karya pelayanan gereja, semakin berkembang dan kreatif dalam membuat konten yang menarik untuk di bagikan serta memaksimalkan potensi SDM maupun alat yang ada di Paroki masing – masing.

 

            Besar harapan kami agar kedepan Jambore Komsos Kevikepan DIY dapat terlaksana kembali dengan Narasumber dan ilmu yang tak kalah menarik, dengan jumlah peserta yang semakin banyak dan dengan semangat penuh untuk berkarya dalam pelayanan. Terimakasih untuk kesempatan ini, semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.

 

(Clara Sciffi)